Bulan lalu, saat saya memulai langkah kecil untuk mengolah biji karet tiba² ada banyak WA masuk ke saya yg mana isinya menyertakan Screenshot hinaan dan cacian dari seorang teman yg kemungkinan besar ditujukan untuk saya dan biji² karet ini.
Seperti biasa, saya menanggapi dgn santai. Toh tidak menyebutkan nama saya. Ntar saya di kira GR lagi.
Yang saya tahu, bagaimana saya melangkah ke depan. Senantiasa berfikir positif. Karena hidup terlalu singkat jika hanya di isi dengan cacian semata. Senyum aja ya biar gak cepet tua.
Bagi saya orang yg mencaci dan menghina hanya sedang menggali lubang untuk mempermalukan dirinya sendiri. Jangan lupa ada tangan Allah yg bekerja.
Alhamdulillah, sebulan mengolah biji² karet ini kami sudah bisa mengirimnya ke luar kota, luar pulau bahkan telah sampai ke negeri beton Hongkong.
Terimakasih untuk setiap support yg diberikan kepada kami.
Tanpa Allah dan kalian, semua takkan bisa.
Mari memberdayakan diri, mari memberdayakan orang² sekitar, mari mengenalkan biji karet kepada pecinta kuliner tanah air dan manca negara.
#pemberdayaan_perempuan
#Jember_bisa
Reporter : Ifen Dayu
Editor/publisher : Wayan Prabu Dhemits
0 komentar:
Posting Komentar